Kita adalah sebuah perasaan
Yang disisakan oleh para pendahulu kita
Kita adalah seuntai senyum
Yang diberikan oleh para pendahulu kita
Kita adalah setitik luka
Yang diperhatikan oleh mereka
Tanpa perhatian kita terhasut oleh keadaan
Melupakan hal yang penting, meninggalkan hal yang
terpenting
Kebingungan di dalam duniamu sendiri
Karena tanah yang kau pijak tak lagi subur
Menanti waktu dan keadaan yang akan segera membaik
Mengharap suasana dan kesempatan yang mungkin, dan
pasti tidak akan pernah datang
Tidak akan pernah mendekat
Mereka bersurat, “ Mudah-mudahan, kalian cepat
bangun, dan belajar berdiri.”
“Lalu berlari, dan terjatuh, hanya untuk belajar
bangun, dan kembali berdiri.”
“Lalu berlari dan berlari.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar